Perlu di ketahui, Didalam satu
hubungan percintaan terkandung satu unsur paling mendasar yaitu
komitmen. Jadi jika menjalin hubungan tanpa status sama artinya kita
mengabaikan unsur tersebut. Secara spesifik dengan hubungan tanpa status
sama sekali tidak ada komitmen bagaimana dan apa yang akan terjadi
selanjutnya. Hubungan yang mengambang seperti itu tentu akan sulit
menentukan kemana nantinya akan bermuara. Intinya hubungan seperti itu lebih
dikonotasikan ke hal-hal negatif dimana mereka yang terlibat didalamnya
hanya mementingkan kebahagiaan sesaat tanpa ada perencanaan apapun
terkait hubungan yang mereka jalani. Sebuah hubungan yang serius terdiri
dari 3 aspek penting yaitu keintiman emosional, gairah, serta komitmen.
Bagi pria dan wanita atau mereka yang masih awam dengan seluk-beluk
hubungan asmara, tentu tidak mudah begitu saja mengikatkan diri pada
orang lain terlepas bahwa ia mencintai sosok pujaannya tersebut. Bahkan
kemungkinan lain justru ia kurang sensistif terhadap seberapa besar
cinta yang ia miliki sehingga hubungan tanpa status terpaksa harus jadi
pilihan. Tak hanya monopoli kaum pria karena tak jarang wanita lebih
memilih bahkan menikmati jenis hubungan seperti ini. Megapa demikian?
Hubungan tanpa status sifatnya tidak mengikat, lebih santai, dan tidak
ada tuntutan dari kedua belah pihak untuk lebih serius dalam
merencanakan komitmen dimasa depan.
Ragu Dengan Diri Sendiri
Opsi menjalin hubungan tanpa status umumnya dipicu oleh keraguan
terhadap kemampuan diri sendiri dan juga pasangan untuk berkomitmen
menjalin hubungan yang lebih serius. Mungkin alasan lain yang sedikit
kurang masuk akal karena belum sreg dengan kelebihan ataupun kekurangan
pasangan. Mengapa dikatakan kurang masuk akal? Jika seseorang sudah
menjatuhkan pilihan pada pasangan yang dianggap tepat, tentu
konsekuensinya harus bisa menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.
jadi istilah “kurang sreg” adalah alasan yang dibuat-buat agar tidak
terlalu terikat dalam satu hubungan.
Pengalaman yang kadang
menimbulkan traumatis misalnya dikecewakan pasangan, pernah bercerai,
atau korban keluarga broken home, juga bisa menjadi pemicu terjadinya
hubungan tanpa status. Lagi-lagi hal ini bisa saja terjadi pada pria
atau wanita. Untuk menghindari hubungan tanpa komitmen seperti ini
sebaiknya efek trauma dipulihkan terlebih dulu sebelum memulai hubungan
yang lebih serius.
Menimbulkan Rasa Tidak Nyaman
Ditinjau dari
sisi psikologis hubungan tanpa status memberi efek negatif yang memicu
timbulnya rasa tidak nyaman pada pria tau wanita, atau bahkan
kedua-duanya. Hal itu juga diperburuk oleh pandangan yang berbeda
terkait hubungan tersebut. Pendeknya wanita merasa resah manakala ia
terlanjur cocok dengan pasangannya, sebaliknya pria justru
terombang-ambing oleh perasaan “Sanggupkah saya membahagiakan pasangan
saya dan mampukah saya berkomitmen untuk itu?”.
Untuk keluar dari
zona tidak nyaman dan untuk menjaga agar situasi tidak mengarah ke
permasalahan yang lebih rumit lagi, dibutuhkan sikap tegas terhadap
hubungan serba tidak jelas seperti itu. Yang pasti kita harus yakin
terlebih dahulu, sudah siapkah kita menghabiskan sebagian besar waktu
kita bersamanya? Intinya jangan sampai terjadi dimana kita sudah
bersikukuh masalah komitmen justru keraguan masih muncul dalam diri
kita.
Tips
Jika kita terpaksa menjalin hubungan tanpa status
alangkah baiknya kita tidak melibatkan sentuhan fisik karena hal
tersebut justru membuat perasaan kita larut lebih dalam. Batas toleransi
terhadap hubungan seperti ini adalah tidak lebih dari 3 bulan. Waktu
selama itu lebih dari cukup untuk menyadari apakah ada kecocokan antara
kita dan pasangan. Intinya rasa ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan
masing-masing bisa menjadi dasar prinsip apakah hubungan bisa berlanjut
ke tahap yang lebih serius ataukah benar-benar harus diakhiri. Penulis:
Supriyanto alias Pria Sakti/ ilyas Direktur Eksekutif Jejak Kasus,
Berkantor pusat di Jalan raya kemantren 82, Desa Terusan, Kecamatan
Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa timur. dikelola PT PRIA SAKTI
PERKASA KepMenHum & HAM No. 13286.40.10.2014. telpon: 082141523999,
PIN: 238A0F89. Email harian jejak kasus, redaksi@jejakkasus.com -
SITUS berita Jejak Kasus, www.jejakkasus.info dan www.jejakkasus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar